Sabtu, 04 Januari 2014

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Tiani Nur Chanifah
12.102.0283
Prodi Akuntansi

A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

     Sistem Informasi Pemasaran jika didefinisikan dalam arti luas adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Sistem Informasi Pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem Informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan 4P yaitu :
  • Produk (product) : produk yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya.
  • Promosi (promotion) : meningkatkan atau mendorong penjualan.
  • Harga (price) : terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan.
B. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan Sistem Informasi secara umum yaitu:
  • Input
Sistem Informasi Pemasaran mempunyai subsistem yang terdiri dari :
  1. Sistem Informasi Akuntansi (AIS) : Mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.
  2. Intelejen Pemasaran : mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran.
  3. Riset Pemasaran : peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran.
  • Basis Data ( Data Base ) Pemasaran 
Data base yang digunakan oleh subsistem output berasal dari Data Base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.
  • Output Pemasaran
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari baruan yaitu :
  1. Produk (product) : menyediakan informasi tentang produk perusahaan.
  2. Tempat ( Place ) : menyediakan infoemasi tentang tempat kegiatan periklanan.
  3. Promosi ( promotion ) : menyediakan informasi tentang kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung.
  4. Harga ( price ) : membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
  • Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit.

C. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
  1. Subsitem Penelitian Pemasaran ( Riset Pemasaran )
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan.
1.1 Data Primer dan Sekunder
Data Primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan Data Sekunder  adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data sekunder harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia di perpustakaan.
       2. Subsistem Intelijen Pemasaran
Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu dilingkungan pemasaran yang memiliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. seperti area fungsional lainnya, pemasaran yang memiliki tanggungjawab pada pemerintah dan komunitas global.
       3. Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
    •  Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalan bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
    • Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisinsi penggunaan sumber daya.
     4.  Subsistem Tempat
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaannya.
     5. Subsistem Promosi
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan.
      • Penentuan Harga berdasarkan Biaya
Beberapa perusahaan menggunakan harga berdasarkan biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan memiliki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat membuat tugas subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.
      • Penentuan Harga berdasarkan Permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan konsumen terhadap produk.


  Contoh Perusahaan :
PT. SIDO MUNCUL


PT. SIDO MUNCUL merupakan salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia yang sudah dikenal luas oleh masyarakat menjual produk jamu olahan untuk kesehatan dengan menggunakan konsep tradisi, tradisional, teknologi, dan inovasi. Masyarakat Indonesia pada umumnya mengenal amu sebagai media pengobatan khas Indonsia yang disajikan dalam bentuk minuman untuk mengatasi masalah kesehatan yang diolah dari tumbuhan herbal dan rasanya cenderung "aneh" bagi yang tidak biasa mengkonsumsinya. PT. SIDO MUNCUL mengembangkan produk olahan jamu menjadi lebih praktis dan inovatif sesuai dengan budaya dan tradisi masyarakat di Indonesia.

Sistem Informasi Pemasaran PT. SIDO MUNCUL 

Produk yang dijual PT. SIDO MUNCUL mendapatkan respon pasar yang positif oleh masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan omset dan meningkatkan pangsa pasar yang terus dialami oleh PT. Sido Muncul. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mempertahankan atau bahkan menaikkan penjualan dengan cara melakukan inovasi-inovasi produk baru yang diinginkan masyarakat dan  juga kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal pada perusahaan. Kegiatan komunikasi internal PT. Sido Muncul berupa kegiatan employee relation yaitu kerjasama antara divisi PR dan HRD dalam menampung aspirasi / keluhan karyawan yang selanjutnya akan disampaikan kepada pimpinan, sehingga komunikasi antara pimpinan dan karyawan tetap terjalin baik. Kegiatan komunikasi eksternal PT. Sido Muncul cukup banyak antara lain : kerjasama ilmiah, kemitraan, kerjasama dengan pemerintah maupun dinas terkait, plan visit PT. Sido Mucul, kegiatan Sponsorship dan Charity Activity, Community Relations, Customer Relations, dan Sido Mucul Award. Salah satu kegiatan eksternal PT. Sido Muncul yang terbilang sukses dan diakui oleh masyarakat maupun pemerintah adalag kegiatan Corporate Social Responsibility yang berbentuk Charity ( kedermawanan ), karena kegiatan ini sepenuhnya ditanggung oleh PT. Sido Muncul dan banyak lagi program CSR lainnya yang dilakukan untuk membentuk citra positif bagi perusahaan, membangun kepercayaan publik terhadap produk maupun perusahaan dan  juga mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan. PT. Sido Muncul harus menjaga eksistensinya dikalangan masyarakat luas karena pangsa pasar produk ini mulai merambah untuk penjualan kee luar negeri. Maka dari itu hal yang harus dilakukan PT. Sido Muncul adalah secara berkesinambungan melakukan riset pasar untuk mendapatkan informasi berupa data dan fakta untuk mengetahui keinginan dan aspirasi masyarakat, melakukan perencanaan dari data-data dan fakta yang diperoleh dari dilakukannya riset pasar yang didalamnya terdapat perencanaan tujuan, identifikasi masalah, strategi pemasaran, dan lain sebagainya. Selanjutnya melaksanakan program yang telah direncanakan sebelumnya untuk diterapkan langsung dilapangan sesuai prosedur pelaksanaan yang telah ditetapkan, dan yang trakhir evaluasi dari pelaksanaan program yang telah dijalankan untuk mengetahui kendala apa saja yang timbul dan cara untuk mengatasinya maupun pembaharuan program yang telah dilaksanakan.

Sumber : http://juniorsuryadilaga.wordpress.com/2013/01/09pengertian-sistem-informasi-pemasaran/
http//sidomuncul.com/index.php